Hidup tak hanya Hidup

Mulai ku dari dalam bergerak dengan sebutir api biru, menatap kabut lambai diatas bunga ditaman seribu bidadari, "ah terasa hampa" kata matahari, sehingga kumbang dan kupu-kupu enggan dekati, karena panas keringatnya deras mengguyur sayap mereka, "kawanku baru saja berkokok, bagaimana kau sudah sepanas itu" derung kumbang itu meluap diseluruh taman, hingga terdengar oleh yang lain, dan semua berkata "iya, dia benar". si tetuah tanda hari mulai terang itupun berkata pada mereka, "saudara, apakah kamu tidak berfikir, hingga aku seperti ini, ini semua sudah dari pemberi udara, ingat semua ini adalah anugerah, adanya kalian semua pasti ada kehidupan seimbang, begitupun juga aku". Diluar sana masih ada cerita, di saat semua masih buta, disaat semua berkumandang dengan pujian-pujian pada yang kuasa, lihat nenek itu menyisir rambutnya hingga ke ujung-ujung, di gigi suri-suri itu terikat helai-helai putih rambut yang sudah berumur, rontok berserat namun ia masih tampak pasrah dengan senyumnya yang lebar, karena ia tahu semua yang sudah berlalu dihidupnya denga menghitung berapa helai rambut yang sudah terlepas dari sisirnya,ia sadar bahwa yang jatuh itu adalah dosa-dosanya, ia mencoba memutus dengan rapatkan pahala serapat sisir yang ia punya, "ini sudah seharunya, aku sudah siap, biar semua jadi seimbang" tanda-tanda itu mulai berjalan dengan sewajarnya, aku melangkah menapak mencari yang seharusnya kau cari, tak hanya jadi pujian akan tetapi pelajaran, hidup tak hanya hidup, tapi hidup lakukan bagaimana seharusnya kita hidup,mencari sungai surga ditempat dimana telapak kaki berpijak. MIMPI Berbicara mimpi tentang kehidupan rasanya setiap orangpun punya berbagai mimpi sendiri, coba kita lihat sehari hari, mulai dari embun turun dipagi buta hingga mentari tertelan oleh terjangan ombak laut, semua orang seperti mengejar apa apa yang mereka inginkan, baik berupa harta atau kebutuhan lainnya, atau bahkan mengejar mimpi-mimpinya. pergantian musim demi musim mereka tak bakal peduli kalau sudah genggam apa yang mereka impikan, tentunya berat, krikil tajam sudahlah pasti, coba ingat kawan, apa mimpi mimpi kau, kalo kau dapatkan ya cobalah, tak perlu tetes air mata, darahpun siap dicium baunya.

This entry was posted on Sunday, January 15, 2012 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Comments
0 Comments

Page View

Powered by Blogger.