Berlalu

Seketika aku teringat akan satu hal dimana pernah singgah di tempat kubangan-kubangan gelap yang  tangan itu menyeretku hingga aku enggan untuk menolak, selembut sutra selembut apapun tapi itu hanya bualan belaka, bisik tak berbunyi bunyi tak bersuara apa maksunya, aku tak tau hanya direntetan waktu itu aku masih sayup tersenyum, hanya hormat atau hanya pura pura berminat, aku sendiri juga tak tau, memaksapun juga tidak, ya mengalir begitu saja enaknya, kemana air mengalir ia akan berlabuh jua.
Tak berfikir sama sekali apa salah apa dosa yang dibenak hanya nikmati bisa bisa sisa seperti ular betina yang terbuang di pengasingan, ternyata hanya seperti itu, seribu trimakasih otakku masih ada sebersit sungai yang mendasari aliran utuk kesana, walau amat kecil dan mungkin akan tertimbun tanah tanah lain. Semua itu aku memanjat memetik sebuat angan memakan sebuah pelajaran akan indahnya kenikmatan, tapi hanya sesaat dimana detik mulai berhenti akupun terdiam pandangi jarumnya.
Sebuah usaha sia sia ternyata, apa yang sudah terinjak, penyesalan tak berujung, angan bergelimang, daun serabutpun enggan untuk menghirup udara udaranya, sebab penuh dengan kotoran basi yang semakin hari semakin tercium. Srigala pesisir srigala gunung jadi saksi, matanya lihat betapa kotor apa perbuatan, namun disisi lain kepakan sayap para malaikat bawa nama tentang cahaya yang basahi sekujur, ubun-ubun terasa dingin sebab yang sudah terjadi timbul kemunafikan baru. Dimana orang mensakralkan tiga belas, sakralku di nomor ini, itu kata mereka, bertebaran kemana mana bunga merah kuning dan hitam jelajahi hati ke hati yang semakin memburuk bila terkena tajamnya pedang.
Dan aku tak peduli, limbahmu hanya sebuah dongeng dan aku percaya tak ada itu, yang ada hanya ciptaan otak yang sewaktu waktu akan berhenti untuk memilih kata yang akan diucap sebab termakan umur, orang berkata cinta aku berkata dengan apa adanya.
Tahu makna coretan ini> aku sendiri juga tak tahu, pikiranku teracuni tangan untuk tak berhenti apa yang terpikir dalam hati dan terkumul dalam serak.

This entry was posted on Wednesday, February 29, 2012 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Comments
0 Comments

Page View

Powered by Blogger.