Seketika
aku teringat akan satu hal dimana pernah singgah di tempat kubangan-kubangan
gelap yang tangan itu menyeretku hingga
aku enggan untuk menolak, selembut sutra selembut apapun tapi itu hanya bualan
belaka, bisik tak berbunyi bunyi tak bersuara apa maksunya, aku tak tau hanya
direntetan waktu itu aku masih sayup tersenyum, hanya hormat atau hanya pura
pura berminat, aku sendiri juga tak tau, memaksapun juga tidak, ya mengalir
begitu saja enaknya, kemana air mengalir ia akan berlabuh jua.
Tak
berfikir sama sekali apa salah apa dosa yang dibenak hanya nikmati bisa bisa
sisa seperti ular betina yang terbuang di pengasingan, ternyata hanya seperti
itu, seribu trimakasih otakku masih ada sebersit sungai yang mendasari aliran
utuk kesana, walau amat kecil dan mungkin akan tertimbun tanah tanah lain.
Semua itu aku memanjat memetik sebuat angan memakan sebuah pelajaran akan
indahnya kenikmatan, tapi hanya sesaat dimana detik mulai berhenti akupun
terdiam pandangi jarumnya.
Sebuah
usaha sia sia ternyata, apa yang sudah terinjak, penyesalan tak berujung, angan
bergelimang, daun serabutpun enggan untuk menghirup udara udaranya, sebab penuh
dengan kotoran basi yang semakin hari semakin tercium. Srigala pesisir srigala
gunung jadi saksi, matanya lihat betapa kotor apa perbuatan, namun disisi lain
kepakan sayap para malaikat bawa nama tentang cahaya yang basahi sekujur,
ubun-ubun terasa dingin sebab yang sudah terjadi timbul kemunafikan baru.
Dimana orang mensakralkan tiga belas, sakralku di nomor ini, itu kata mereka,
bertebaran kemana mana bunga merah kuning dan hitam jelajahi hati ke hati yang
semakin memburuk bila terkena tajamnya pedang.
Dan aku
tak peduli, limbahmu hanya sebuah dongeng dan aku percaya tak ada itu, yang ada
hanya ciptaan otak yang sewaktu waktu akan berhenti untuk memilih kata yang
akan diucap sebab termakan umur, orang berkata cinta aku berkata dengan apa
adanya.
Tahu
makna coretan ini> aku sendiri juga tak tahu, pikiranku teracuni tangan
untuk tak berhenti apa yang terpikir dalam hati dan terkumul dalam serak.
