Mau Apa dan Kemana, Tanda Tanya

Liat kedepan kawan, masih banyak jalan, walau kerikil masih saja berjajar dengan senjatanya, ingat kita juga punya senjata, entah diotak entah ditenaga, keringat kita belum keluar kawan, setidaknya peluru dan senapan sudah terisi, seimangkan diri kalian, anggapan seorang tentang kemunafikan abaikan saja, object bukan itu saja, jalan bukan itu saja, masih ada jalur yang dapat rapatkan kita untuk membuka mulut dan suara hati yang masih terbungkam sebab waktu, apa kau hanya cukup dengan ini saja? tidak kawan, suara suara yang dulu kadang masih aku inginkan degan telinga tajamku, aku belum tua kawan, ubanku belum tumbuh, aku masih bisa mencerna nadamu, ayolah bergerak, hanya soal terhambat soal waktu, semua juga punya, kumpulah sejenak, kumpulkan tenaga, buka cinta kalian, mata kalian, kita masih di sapa dengan lapang dada oleh mereka-mereka yang sering mengajak kita untuk berpesta, walau hanya meminum segelas anggur, itu belum cukup kawan, mereka pasti butuh apa yang seharusnya kita berikan, panggung panggung itu rumah kita bukan hanya rumah ini saja, sebetulnya kita kaya akan nada, tapi mood kita penuh dengan sumbu-sumbu hitam yang masih jadi selimut tidur kita. angan angan kita yang dulu mana? coba dibahas lagi, tak ada masalah yang tak kunjung usai, semua pasti berakhir sesuai detik waktu, ingat jangan hanya membungkam otak yang sudah diberikan oleh kita,manfaatkan lah, aman aman, berfikir progres lehih baik daripada diam stagnan dan berangan-angan akan mimpi belaka, ya boleh mimpi sejauh mungkin, tapi apa ya sampai kalau keringat kita saja enggan untuk keluar.percayalah keringat kita pasti ada harganya kawan, salam damai tak ada henti dari saudaramu disini. respect.

This entry was posted on Saturday, February 11, 2012 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Comments
0 Comments

Page View

Powered by Blogger.