Perjalanan serasa tak ada ujung, semakin tapak kaki menyapa bumi, semakin panjang apa yang harus dilampaui, hidup adalah hidup, mati adalah mati, sampai saat ini belum ada kabar, kemana seharusnya langkahkan kaki, berkilo-kilo angin berlari akan selalu menyapa pohon, hingga rantingpun bergesek dan terdengar oleh burung-burung, dan aku disini tak ada satu suarapun yang mampir ditelinga, mendengar dongeng tetuah lamapun tidak.
sembari minum secangkir kopi dan hisap sebatang rokok hanya sebuah teman sesaat, asapnya hilang, apinya mati, jadi abu sudah, tak seperti diriku meminum ribuan dongeng falsafah nenek moyang, bercerita tentang nasehat-nasehat lama hanya masuk telinga dan ditendang suara lainya, ah sampah, jadi abu, ah sirna, ah sudahlah.
sahabatku ikut campur tangan akan nasehat, aku mendengar aku juga berbicara, itu benar saudara, apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku tinggalkan. untuk sementara aku bergumam itu akan aku laksanakan,perlukah menunggu waktu, tidak lakukanlah sekarang sampai pada akhirnya nanti.
sembari minum secangkir kopi dan hisap sebatang rokok hanya sebuah teman sesaat, asapnya hilang, apinya mati, jadi abu sudah, tak seperti diriku meminum ribuan dongeng falsafah nenek moyang, bercerita tentang nasehat-nasehat lama hanya masuk telinga dan ditendang suara lainya, ah sampah, jadi abu, ah sirna, ah sudahlah.
sahabatku ikut campur tangan akan nasehat, aku mendengar aku juga berbicara, itu benar saudara, apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku tinggalkan. untuk sementara aku bergumam itu akan aku laksanakan,perlukah menunggu waktu, tidak lakukanlah sekarang sampai pada akhirnya nanti.
