Kegemukan, saya juga agak gemuk, namun saya berusaha untuk memporsikan tubuh saya sendiri menjadi yang sedang saja alias tidak kurus juga tidak gemuk. Dan sekarang saya akan membagi tips mengatasi kegemukan. Karena Banyak yang menyepelekan masalah kegemukan. Mereka menganggap semua
itu memang faktor keturunan. Padahal sayangnya tidak demikian. Kegemukan
lebih sering diakibatkan oleh kebiasaan makan yang kurang sehat dan
kurang berolahraga. Delapan kiat sederhana berikut mudah-mudahan berguna
untuk mengatasinya.
Menurut F.G. Winarno, ilmuwan senior dari IPB, menjaga berat badan
yang sehat seharusnya sudah dimulai sejak bayi lahir. Bayi harus dijaga
agar tidak terlalu gemuk.
Bayi dan anak-anak yang pertumbuhannya lebih dipercayakan kepada
pembantu biasanya mengalami pertumbuhan terlalu cepat, salah satu di
antaranya adalah terlalu gemuk. Tragisnya, banyak ibu yang justru merasa
bahagia melihat anaknya endut sekali. Padahal, anak-anak yang terlalu
gemuk akan memiliki sel lemak yang berlipat ganda sejak bayi. Jumlah sel
lemak tersebut akan dipertahankan sampai tua. Bila kelak dewasa dan
makan terlalu banyak, sel-sel tersebut mudah mengembang. Badan mudah
menjadi gemuk dan kelak dapat berkembang menjadi obesitas.
Problem Nasional
Di Amerika Serikat (AS), penanggulangan dan pengobatan terhadap gejala obesitas ternyata sangat sulit dilakukan.
Di Amerika Serikat (AS), penanggulangan dan pengobatan terhadap gejala obesitas ternyata sangat sulit dilakukan.
Kadar kegagalannya sekitar 90-95 persen. Padahal, hasil penelitian
yang dilakukan National Obesity Forum menunjukkan bahwa berdasarkan
penelitian psikologi, anak-anak yang kegemukan memiliki kecenderungan
angka lebih rendah terhadap kebahagiaan, kepuasan, dan kepercayaan diri
dibandingkan dengan anak yang sehat dan langsing.
Tak seperti di Indonesia yang belum menjadi masalah nasional, para
aktivis kesehatan di AS mengampanyekan agar segera dilakukan tindakan
nyata untuk mengatasi peningkatan kasus obesitas atau kegemukan. Apalagi
setelah muncul laporan bahwa kondisi kegemukan di dunia telah mencapai
tingkat yang membahayakan.
Dalam data National Obesity Forum disebutkan bahwa kegemukan saat ini
menyumbangkan hingga 30.000 kematian per tahun, demikian pemberitaan
situs internet Gloria Cyber Ministries. Ian Campbell, ketua National
Obesity Forum, mengatakan, “Kegemukan adalah salah satu masalah besar
dan banyak dokter yang enggan untuk menyisihkan waktu dan energi mereka
untuk mengendalikan angka kegemukan ini.”
Kata Campbell, ada banyak alasan untuk masalah ini. Misalnya, banyak
dokter yang belum menerima atau mengerti bahwa kegemukan termasuk juga
salah satu penyakit serius.
Kasus kegemukan juga menjadi masalah besar terutama pada anak-anak di
negara yang ekonominya sudah maju atau berkembang. Di Singapura
misalnya, 13 persen anak-anak usia sekolah (6-12 tahun) mengalami
kegemukan atau obesitas. Keadaan yang sama terjadi di Malaysia, Hong
Kong, dan juga dialami masyarakat Indonesia di daerah perkotaan yang
makmur.
Jika langkah-langkah nyata untuk mengatasi kegemukan itu tak
dilakukan, diperkirakan satu dari lima pria dan sekitar seperempat dari
seluruh wanita yang ada dapat mengalami kegemukan dalam tiga tahun
mendatang. Prof. Philip James, Ketua The International Obesity
TaskForce, mengatakan hal paling penting adalah mengatasi kegemukan di
usia anak-anak dengan segera.
Memicu Osteoporosis
David Ludwig dari rumah sakit anak-anak di Boston, seperti dikutip Reuters, menemukan bahwa 57 persen anak-anak mengonsumsi minuman ringan di hampir setiap hidangan. Dampaknya, mereka menjadi kekurangan kalsium.
David Ludwig dari rumah sakit anak-anak di Boston, seperti dikutip Reuters, menemukan bahwa 57 persen anak-anak mengonsumsi minuman ringan di hampir setiap hidangan. Dampaknya, mereka menjadi kekurangan kalsium.
Suatu penelitian yang diterbitkan pada Februari 2001 misalnya,
menemukan anak-anak perempuan yang meminum banyak soda akan kekurangan
kalsium. Dampaknya, mereka akan mengalami osteoporosis di masa tua.
Untuk menghindarkan diri dari kecenderungan menjadi gemuk perlu
diingat bahwa lemak di piring kita sebagian besar akan disimpan menjadi
lemak di dalam tubuh. Dengan demikian, tubuh dapat menjadi cepat gemuk.
Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan:
Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu
juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang
digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang dipanggang.
Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam
piring Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini
dilakukan agar Anda tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan
yang sudah berada di piring.
Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan
meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini
dilakukan untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan
mengambil makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi
terlalu kenyang.
Hindari kadar gula dan lemak tinggi. Hindari makanan berkadar gula
dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries), lemak hewan,
mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan
bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti
Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet,
remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang
berisiko mengganggu kesehatan. “Kami menemukan selalu ada minuman ringan
di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira
50 persen,” kata Ludwig.
Kurangi menonton televisi. “Kegemukan pada anak-anak diakibatkan oleh
banyak faktor. Tidak ditekankan hanya pada satu faktor, yaitu minuman
ringan dan masalah gizi, melainkan juga kebiasaan seperti menonton
televisi,” ungkap Ludwig. Membanjirnya acara di televisi, termasuk
film-film kartun dan telenovela, membuat anak-anak dan ibu rumah tangga
semakin lama duduk di depan televisi sambil ngemil. Keadaan demikian
mendorong tubuh kurang gerak dan mudah menjadi gemuk.
Dari 4.771 wanita yang diteliti di Singapura, mereka yang menonton televisi tiga sampai empat jam sehari berpeluang dua kali lipat menjadi gemuk dibanding kelompok yang jarang menonton televisi.
Dari 4.771 wanita yang diteliti di Singapura, mereka yang menonton televisi tiga sampai empat jam sehari berpeluang dua kali lipat menjadi gemuk dibanding kelompok yang jarang menonton televisi.

