Kampus Melawan Sampah - Keep Your Cup

Dengan judul diatas mungkin muncul dibenak para pembaca, "Kampus melawan sampah" apa maksudnya? Postingan kali ini intinya menceritakan dimana sebuah Universitas yang berusaha memerangi sampah, agar tercipta lingkungan yang bersih dan berkesinambungan. Selebihnya lanjut bacanya untuk menambah informasi yang belum tahu mengenai hal ini.
 Kertas, Cangkir kopi ataupun sampah lain. Dua setengah juta mahasiswa dan dosen memproduksi sampah dalam jumlah besar. Salah satu Universitas Leuphana di jerman adalah Universitas yang berusaha memerangi sampah tersebut.

Di Cafe Neun di dekat Universitas Leuphana di daerah Lüneburg, hampir di setiap meja berwarna coklat tua berdiri dua cangkir kopi. Satu dari porselen, satu dari kertas. Bagi sebagain besar mahasiswa, cangkir yang terbuat dari kertas biasanya jadi pilihan. Irmhild Brüggen yang merupakan petugas urusan lingkungan di universitas itu sudah tidak heran lagi.

Di Jerman, menurut perkiraan, sekitar enam setengah milyar kertas dibuang pertahunnya, demikian Irmhild Brüggen. Di kampus itu saja, dimas kuliah setiap pekannya, terdapat 3000 cankir kopi yang masuk tong sampah. Tetapi muncul alternatif lain dari Irmhild Brüggen yang menunjukan cangkir plastik berwarna biru yang terbuat dari bahan yang bisa didaur ulang dikembangkan oleh mahasiswa dari jurusan ilmu lingkungan hidup. Mahasiswa dapat membeli secangkir plastik yang disebut "Keep Cup" itu. Kemudian setiap kali membeli kopi mereka dapat menghemat 10 sen. Akan tetapi sejauh ini penawaran tersebut belum diterima secara meluas dan hal itu disesalkan oleh Irmhild Brüggen yang mengepalai Cafe Neun.

Di bidang lain, pengurangan sampah lebih berhasil. Misalnya alat mengeringkan tangan saat basah. DItempat-tempat tertentu yang sangan banyak dikunjungi orang, seperti toilet, restaurant dan sebagainya. "Dengan cara seperti itu, tong untuk  menampung 1100 ton sampah bisa dipindah dari kampus", kata Irmhild Brüggen. Dengan alat itu yang sangat sedikit memerlukan tenaga listrik dapat menjadi alternatif terbaik.

Di Jerman, Irmhild Brüggen bukan satu-satunya petugas pengurus lingkungan Universitas. Tetapi Universitas Leuphana yang hanya memiliki 10.000 mahasiswa dan bisa dibilang kecil menjadi universitas pertama Jerman yang memutuskan sejumlah kebijakan bagi lingkungan dan kesinambungan ditahun 2000. Disamping itu, fakultas khusus lingkungan dan kesinambungan didiriakn tahun 2010.

Upaya daur ulang bagi lingkungan juga dilakukan di bengkel sepeda. Mahasiswa yang datang dengan sepeda rusak akan mendapat bantuan dengan biaya sangat murah. Sementara suku cadang yang digunakan sudah bekas. Itulah yang membuat biaya murah, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Dari postingan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa menjaga lingkungan bisa memanfaatkan barang yang sudah tak terpakai, terbuang disampah kemudian didaur ulang untuk mengurangi pembludakan sampah secara cepat. Untuk lebih jelasnya bisa kunjungi Dw.De. Bagaimana dengan di negara kita? Think again.

This entry was posted on Wednesday, March 26, 2014 and is filed under ,,,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Comments
0 Comments

Page View

Powered by Blogger.